Surabaya, KLIKMU.CO – KLL Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur memperluas jangkauan misi kemanusiaan dengan memberikan dukungan kepada para penyintas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Melalui serangkaian program, KLL PWNA Jawa Timur telah berkomitmen untuk memberikan perlindungan, pemulihan, dan dukungan emosional kepada perempuan yang selamat dari situasi KDRT
Menurut data dari lembaga penelitian kesehatan, jumlah kasus KDRT di Jawa Timur terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Hal itu memperlihatkan kebutuhan mendesak akan bantuan dan dukungan bagi korban KDRT.
KLL PWNA Jawa Timur pun merancang program untuk membantu penyintas KDRT agar dapat memulai kembali kehidupan yang mandiri dan sejahtera.
Salah satu program unggulan yang dijalankan oleh KLL PWNA Jawa Timur adalah kado bagi perempuan dan anak yang mengalami KDRT. Dalam hal ini, KLL PWNA Jawa timur memberikan bantuan ekonomi kepada penyintas KDRT untuk membantu mereka memulai usaha kecil yang dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk mandiri secara finansial.
“Kami sangat berterima kasih kepada KLL PWNA Jawa Timur atas inisiatif luar biasa ini. Donasi berupa alat masak yang kami terima dapat sangat membantu untuk usaha yang sedang dirintis,” ujar Silvy, salah seorang peserta yang hadir dalam program tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Ekowir PWNA Jawa Timur Maharina Novia Zahro mengatakan, Bidang Ekowir PWNA akan melakukan pendampingan wirausaha yang dijalankan oleh penyintas. Dengan melakukan asesmen terkait usaha apa yang layak dan cocok, begitu juga operasionalisasi usaha hingga strategi penjualan yang dilakukan.
”Sehingga jika sudah berjalan selama dengan pendampingan kurang lebih satu tahun, diharapkan setelah itu bisa lebih survive dengan usaha tersebut,” ungkap Maharina .
Program yang diselenggarakan oleh KLL PWNA Jawa Timur ini merupakan bagian dari upaya untuk terus mendukung perempuan dan anak-anak dalam memperoleh akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih peduli dan berempati terhadap sesama, khususnya perempuan dan anak.
(Nurulita Ipmawati/AS)
