Kalau Siswa Lain Belajar 2 Jam, Pelajar Muhammadiyah Harus Sanggup 4 Jam

0
117

Surabaya, KLIKMU.CO – Hidup adalah perjuangan. Tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Dan untuk menjadi bintang, perlu pengorbanan yang luar biasa.

Demikian disampaikan Ferry Yudi Antonis Saputro MPdI mengawali motivasi di hadapan murid SD Muhammadiyah 12 Surabaya pada kegiatan Dapamu, Kamis (3/8).

Berlangsung di Vila CMA, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, kegiatan ini diikuti 78 siswa dari kelas 6. Terdiri dari 41 siswi putri dan 37 siswa putra.

Ferry melanjutkan, tidak ada kepayahan yang kita alami ketika diniatkan hanya mencari ridha Allah swt, kecuali balasannya adalah kemuliaan, kebaikan, dan surga di sisi Allah swt.

“Hidup ini terlalu singkat untuk berperilaku dalam standar pelajar biasa. Kalau siswa lain belajar satu sampai dua jam, anak-anak Dubes (SD Muhammadiyah 2 Surabaya, Red) belajarnya harus tiga sampai empat jam. Kalau anak-anak lain bermain satu sampai dua jam, anak-anak Dubes cukup tiga puluh menit saja bermainnya,” ujar Ferry.

Ferry lantas menceritakan ada seorang kakek yang tiba-tiba sesak napas. Diantar ke rumah sakit kemudian dipasang oksigen.

Kurang lebih 24 jam setelah diberi oksigen sehat kembali. Setelah itu melakukan pembayaran. Saat melihat bil pembayaran tiba-tiba menangis. Menangis bukan karena melihat harganya, tapi merasa semua nikmat yang diberi Allah ini gratis tanpa bayar dan kita semua lalai untuk mensyukurinya.

Dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat ketujuh, Allah swt berfirman: “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti aku akan tambah nikmat kepadamu. Tapi bila kalian kufur akan nikmatku, sesungguhnya azabku sangat pedih.”

“Hidup ini adalah pilihan. Jadi pemenang atau pecundang. Berikut ini adalah kunci untuk menjadi bintang. Setiap pintu itu ada kuncinya. Setiap ilmu itu ada caranya dan setiap kesuksesan itu ada prosesnya,” imbuh Wapemred KLIKMU.CO itu.

Pertama, samakan frekuensi kita dengan sinyalnya Allah swt.

Kedua, luaskan wawasan. Do the best let’s Allah do the rest. Lakukan yang terbaik, sisanya biarkan Allah yang melakukan.

Ketiga, muliakan orang tua. Kita bisa begini dan begitu itu semua karena orang tua kita dan guru kita. Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murkanya orang tua. (Dzanur Roin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini