Kepala Lapas Perempuan Jakarta Berharap Muhammadiyah Beri Penyuluhan Hukum Islam

0
13
Kalapas Perempuan Jakarta Ade Agustina (empat dari kiri) berfoto bersama PPNA, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan perwakilan RS Islam Jakarta Pondok Kopi. (Ivan/KLIKMU.CO)

Jakarta, KLIKMU.CO – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Jakarta Ade Agustina berharap warga binaan lapas bisa menerima program penyuluhan terkait hukum Islam dari Muhammadiyah.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan peringatan puncak Milad Ke-95 Nasyiatul Aisyiyah di hall Lapas Perempuan Kelas II A di Pondok Bambu, Jumat (21/7).

Ade Agustina menyatakan, beberapa permasalahan warga binaan lapas banyak membutuhkan bantuan hukum Islam.

“Misalnya, suami warga binaan ditinggal beberapa tahun di lapas, mereka ‘toleh kanan-kiri’ karena tidak tahan menunggu istri pulang, bagaimana hukumnya? Atau bagaimana hukum terkait ahli waris kalau bisa lebih lanjut diprogramkan hukum Islam?” ujar Ade.

Sehari-hari, para warga binaan dibekali berbagai keterampilan, seperti pelatihan keterampilan menjahit dan tata rias, keagamaan, serta pembinaan keterampilan kemandirian yang lain. Pelatihan dan pembekalan itu bisa dilakukan sesuai passion atau hobi tiap warga binaan.

“Kita bekali dengan keterampilan agar jadi wanita mandiri penopang keluarga,” imbuh Ade.

Ade menambahkan, tema Milad Ke-95 Nasyiatul Aisyiyah “Perempuan Tangguh Mencerahkan Indonesia” sangat tepat dan sesuai dengan program yang diselenggarakan oleh lapas. Karena itu, ia berharap kedatangan Nasyiah –sebutan Nasyiatul Aisyiyah– dapat membawa pencerahan bagi warga binaan lapas.

Puncak milad yang diadakan di lapas juga sebagai pelepas penat dan stres yang dirasakan warga binaan yang biasanya hanya dilepaskan dengan menonton televisi sebagai hiburan. Agenda pemeriksaan kesehatan umum, gigi, dan kesehatan mental juga melengkapi program kesehatan yang selama ini dilakukan lapas.

“Semoga kita bisa mengikat silaturahmi satu sama lain. Agar ketika kembali ke masyarakat, tidak ada lagi pelanggaran hukum yang dilakukan,” harapnya.

Saat ini, warga binaan Lapas Kelas II A Jakarta sejumlah 248 orang. Ade mengaku lebih senang mereka pulang dan bertemu keluarga ketimbang tinggal di lapas meskipun di sana mereka menerima banyak pembinaan dan pelatihan.

“Bangsa ini tidak akan berdiri kokoh kalau kita tidak punya landasan iman dan takwa. Jadi, kami berterima kasih kepada PPNA juga Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berkenan hadir di tempat ini. Juga kepada RS Islam Jakarta Pondok Kopi,” tandasnya. (Isnatul Chasanah/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini