Ketika Ketua Muhammadiyah dan Ketua PCNU Surabaya Nonton Film 2 Jejak Ulama

0
1826
Foto Pimpinan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, PCNU Surabaya bersama para pemain film Jejak 2 Ulama, diambil oleh den peyi

KLIKMU.CO – Hall Grand Kalimas Hotel Ampel senin malam ( 10/2) penuh sesak oleh orang orang yang memakai busana sarung, namun ini hal yang biasa karena memang hotel ini berada di wilayah wisata religi makam sunan Sayyid Muhammad ‘Ali Rahmatullah  atau yang biasa dikenal sebagai sunan ampel, yang membuat tidak biasa dari pantauan kontributor KLIKMU.CO adalah ketika ada ada beberapa orang memakai songkok/ peci yang berlogo Muhammadiyah, berbaju batik Muhammadiyah dan menggunakan sarung, banyak orang yang melihat aneh, orang -orang ini menghadiri giat nonton bareng film jejak 2 ulama besutan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur

H.M.Arif An Sekretaris Muhammadiyah Kota Surabaya yang juga inisiator  dari giat ini kepada KLIKMU.CO menuturkan

“Film  jejak 2 ulama ini merupakan  film fenomenal dan sarat pelajaran positif didalamnya, pada malam ini sengaja kami undang para pengurus Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama kota Surabaya bersama jajaran pimpinannya untuk duduk nonton bareng film ini, dan dari kami Muhammadiyah sengaja menghimbau kepada pengurus yang hadir malam ini agar memakai batik hijau, berpeci dan memakai sarung, kalau batik dan peci sudah biasa, nah yang unik ini sarung ( ucapnya sambik tertawa,red) bahkan Kyai Mahsun pun menggunakan sarung, ini sebagai filosofi, yang pertama bahwa apapun jabatan dan strata sosial kita, jika kita memakai sarung maka sesungguh kita sama dihadapan Allah dan manusia yang membedakan adalah Iman dan Taqwa kita, dan yang kedua sebagai upaya untuk simbol bahwa kita semua ini para santri dari 2 ulama besar yang berkontribusi mencerdaskan dan mencerahkan bangsa ini” tuturnya penuh semangat

Sebelum pemutaran film ditayangkan ada beberapa sambutan, yang pertama disampaikan oleh Gus Fahmi selaku perwakilan dari pondok pesantren Tebu Ireng Jombang dan juga yang dalam film tersebut berperan sebagai Kyai Darat, mahaguru dari 2 ulama besar pendiri 2 organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, beliau menyampaikan

“Film ini bukan tentang muhammadiyah ataupun nahdliyyin, film ini mengambarkan tentang sosok dua ulama karismatik pendiri 2 sayap penjaga NKRI, di alur ceritanya mengenai kehidupan dan hubungan antara kyai dahlan yang senantiasa memanggil kyai hasyim ashari dengan sebutan adik dan begitu juga sebaliknya, bagaimana film ini berupaya meyajikan suguhan 2 potret perjuangan 2 ulama ini, dengan kondisi dan tantangan dakwah yang memiliki karakteristik yang pelik namun sama -sama 1 tujuannya yakni mensyiarkan Agama Islam yang rahmatan lil alamin nan mencerahkan”tukasnya

Sementara itu dari Muhammadiyah Surabaya Kyai Mahsun Djayadi

“2 tokoh dalam film, merupakan tokoh yang jelas kontribusinya kepada bangsa ini, bahkan sebelum bangsa ini merdeka, beliau sudah mewarnai bangsa ini dengan karya mereka, maka dengan hadirnya film ini saya berpesan kepada masyrakat luas khususnya generasi muda agar tidak abai terhadap sejarah bangsa ini, bahwa umat islam memiliki kontribusi sejarah hingga merdeka nya NKRI hingga saat ini, KH. Ahmad Dahlan, dan KH. Hasyim Asy’ari, merupakan dua tokoh representasi mainstream umat Islam Indonesia. Keduanya adalah pejuang moral dan pemandu spiritual umat dan bangsa ini. Peran yang dimainkan keduanya sungguh signifikan dalam meningkatkan kualitas umat dan bangsa yang saat itu hidup dalam penjajahan”, tukasnya

Muhibbin Zuhri

“Film ini patut untuk diapresiasi karena saat ini para anak muda kita krisis panutan, semoga dengan Nobar film jejak 2 ulama bisa menjadikan model 2 ulama Ini sebagai uswatun hasanah”,ujarnya

Film yang berdurasi 120 menit ini memang layak untuk ditonton bersama keluarga, apalagi sebagai kader dan pejuang dari organisasi Muhammadiyah maupun Nadlhatul Ulama hukumnya Wajib. ( Den Peyi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini