Langgar Gipo, Saksi Sejarah Pertautan Muhammadiyah dan NU

0
123
Langgar Gipo di Jalan Kalimas Udik di kawasan Ampel, Surabaya.

KLIKMU.CO – Ketua Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya bersilaturahmi ke Langgar Gipo di Jalan Kalimas Udik di kawasan Ampel, Surabaya, pada Kamis, 13 Juli 2023.

Di sana, rombongan MPID PDM Surabaya yang dipimpin Andi Hariyadi ditemui para kerabat Langgar Gipo. Di antaranya, Ustadz Moch. Yunus, Ustadz Faisal yang merupakan cucu KH Mas Mansur, dr Azis selaku mantan direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Mas Mansur Surabaya, serta Ustadz Yusfit yang menjadi anggota di Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

“Agama Islam mengajarkan betapa pentingnya menjalin silaturahmi sebagai upaya memperkuat ukhuwah (persaudaraan). Yang semula hubungan persaudaraan putus bisa disambung kembali. Yang semula jauh bisa didekat kembali. Sehingga mendapatkan banyak hikmah dari silaturahmi,” kata Andi Hariyadi.

Andi melanjutkan, kehadiran mereka di Langgar Gipo disambut dengan penuh hangat. Mereka pun langsung begitu akrab bisa ngobrol dan diskusi ringan.

“Meski (diskusi hanya, Red) sekitar satu jam, (kami, Red) sudah seperti saudara sendiri,” imbuh Andi.

Kemudian, dengan didampingi Ustadz Moch. Yunus, Andi Hariyadi dan rombongan diajak ke sudut sudut Langgar Gipo yang oleh Pemerintah Kota Surabaya dinyatakan sebagai bangunan cagar budaya.

Saat ini masih dilakukan renovasi sekaligus memperkokoh bangunan yang diinfokan berdiri di akhir tahun 1600-an hingga awal  tahun 1700-an.

Andi Hariyadi (dua dari kanan) bersalaman dengan Faisal dan keluarga Sagipoddin.

Masjid ini didirikan oleh Mbah Sagipoddin (H. Abdul Latif). Dari silsilahnya tersambung dengan KH Mas Mansur sebagai Ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya yang dilantik oleh KH Ahmad Dahlan pada 1 November 1921. KH Hasan Gipo saat itu merupakan ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama yang pertama bersama Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari.

“Dan ini semakin menambah wawasan ukhuwah kita, khususnya antara Muhammadiyah dan NU,” ujarnya.

Andi menjelaskan, bangunan Langgar Gipo ini begitu sarat nilai historisnya untuk agama dan bangsa. Tidak hanya untuk kegiatan ibadah shalat, tetapi juga sebagai ajang diskusi para pejuang bangsa.

Turut hadir bersama KH Hasan Gipo, di antaranya, HOS Cokroaminoto, KH Mas Mansur, Soekarno, Bung Karno, dan lainnya. Di langgar ini juga terdapat bunker sebagai jalur perjuangan bawah tanah untuk persembunyian dan penggemblengan Laskar Hizbullah saat perang kemerdekaan 10 November 1945.

Kumandang azan Magrib pun tiba. Rombongan kemudian shalat Magrib berjamaah dengan imam Ustadz Faisol. Selepas shalat dia menyampaikan harapan agar Langgar Gipo bisa dimanfaatkan untuk kegiatan dakwah. Di antaranya latihan bela diri Pagar Nusa dan Tapak Suci sehingga generasi sekarang bisa meneruskan spirit perjuangan para pahlawan. (Andi Hariyadi/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini