Luar Biasa! Santri Pantimu Gersikan Sabet Dua Syahadah dari Sekolah Berbeda

0
181
Aeng dan Arsya bersama pengasuh dan kepala asrama. Kanan, Dhila bersama pengurus panti. (Abdul Muizz/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Setelah sukses dengan Predikat Pantri Pesantren Teladan dalam Ajang Milad Muhammadiyah yang diselenggarakan PDM Kota Surabaya tahun ini, selanjutnya giliran para santri Panti Muhammadiyah Gersikan menyabet dua jenis syahadah dari sekolah berbeda. Hal itu terjadi pada ajang Wisuda Tahfidz dari sekolah masing-masing, yakni SD Muhammadiyah 3 dan SMP Muhammadiyah 13 Surabaya.

Moch. Rafael PWP  yang akrab disapa Aeng dan Abdur Rahman Sudais Ar-Rozihi atau Arsya merupakan siswa SMP kelas 7 yang telah menyelesaikan hafalan juz 30 dan diwisuda oleh Foskam SMP/MTs Muhammadiyah 3 Surabaya pada 15 Juni lalu. Hebatnya, mereka baru masuk panti di tahun ini tanpa mempunyai bekal hafalan dari sekolah sebelumnya yang berada jauh, yaitu di wilayah Kota Kediri dan Lamongan. Keduanya juga berstatus anak yatim sehingga dititipkan ke panti ini.

Berbeda dengan Fadhilatur Rahmah yang saat wisuda tahfidz pada Sabtu lalu (18/6/2022) orang tuanya dapat menghadiri undangan dari sekolah tempat ia belajar. Dhila, begitu sapaannya, mengungkapan sangat senang sekali dapat menyelesaikan hafalan dengan baik dan momen tersebut bersamaan dengan ia lulus dari kelas 6. Orang tuanya pun terlihat senang dan terharu. Meskipun tidak bisa menemani putrinya sehari-hari, ia dapat melihat putrinya mendapatkan prestasi terlebih hafal Al-Qur’an.

Fadhilatur Rahmah saat wisuda tahfidz pada Sabtu lalu (18/6/2022) orang tuanya dapat menghadiri undangan dari sekolah tempat ia belajar. Berbeda dengan Dhila, begitu sapaannya. Dia mengungkapan sangat senang dapat menyelesaikan hafalan dengan baik dan momen tersebut bersamaan dengan ia lulus dari kelas 6.

Orang tuanya pun terlihat senang dan terharu. Meskipun tidak bisa menemani putrinya sehari-hari, ia dapat melihat putrinya mendapatkan prestasi terlebih hafal Al-Qur’an.

“Semua anak yang masuk panti baik dari yatim maupun dhuafa akan diperlakukan sama. Mereka tetap harus menaati peraturan dan mengikuti kegiatan-kegiatan termasuk dalam Tahfidz Al-Quran,” kata Ustadz Ade Sulaemi SAg Kepala Asrama.

Berkolaborasi dengan Kaur Pendidikan serta pengasuh, pihaknya memang menjadwalkan khusus untuk kegiatan santri di asrama terlebih untuk Tahfidz Al-Qur’an. Pelaksanaan murajaah dilakukan seusai shalat Shubuh berjamaah.

“Ini menjadi kegiatan rutin yang harus dilakukan. Ini juga akan mampu mendorong kualitas dan kuantitas hafalan mereka,” ucapnya.

Dia menambahkan, semua santri yang masuk pesantren ini tidak selalu santri yang lancar membaca Al-Qur’an. Tetapi juga ada yang tidak bisa membaca Al-Qur’an sekalipun.

“Memang berat karena mereka berusia sudah masuk SMP, tapi belum bisa membaca Al-Qur’an. Meski begitu, berkat kegigihan dan ketelatenan pengasuh, sedikit demi sedikit mereka dapat lancar membacanya,” tambahnya.

Sementara itu, panti pesantren yang merupakan panti tertua di Surabaya ini juga baru saja kedatangan empat anak asuh dan akan datang kembali dua anak di akhir Juni. Anak-anak yang rata-rata yatim ini siap untuk dicetak sebagai penghafal Al-Qur’an.

“Semoga di antara mereka yang belum lancar mengaji dapat segera lancar dan meraih syahadah seperti kakak-kakak mereka saat ini,” pungkasnya. (Abdul Muizz/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini