Majelis Tabligh PDM Surabaya Ingin Mencetak 1000 Dai-Daiyah

0
74
Gus Imsap (tiga dari kiri) saat menyampaikan program kerja Majelis Tabligh PDM Surabaya. (Hamzah /KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya memiliki 17 program prioritas. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Tabligh PDM Kota Surabaya Imam Sapari MPdI dalam Rapat Kerja PDM Kota Surabaya di Gedung BPSDM Provinsi Jawa Timur, Sabtu (23/7).

“Tujuh belas program prioritas ini diharapkan bisa menjadi pedoman untuk langkah ke depan dan bisa dijalankan dengan penuh sungguh-sungguh sehingga Surabaya bergetar dengan program tersebut,” kata Gus Imsap, sapaan akrabnya.

Gus Imsap melanjutkan, program pertama adalah membuat metode membaca Al-Qur’an. Pihaknya menyadari bahwa metode yang ada di TPA Muhammadiyah se-Kota Surabaya masih beragam.

“Memang butuh waktu relatif lama dalam pembuatan metode ini, tetapi mulai sekarang kami mulai. Semoga sukses dan Allah meridhai,” tuturnya.

Program kedua, menyusun kurikulum TPA/TPQ. “Kawan-kawan guru TPA Muhammadiyah saat ini masih menggunakan kurikulum yang menyesuaikan dengan metode yang ada di TPA itu,” jelas dia.

Ketiga, program 1 PCM 1 Rumah Tahfidz. Dalam rangka membumikan Al-Qur’an lebih mendalam di Kota Metropolitan Surabaya, Majelis Tabligh memprioritaskan bahwa 1 PCM 1 Rumah Tahfidz.

“Saat ini rumah tahfidz di Muhammadiyah baru ada lima. Kami berharap dengan program satu cabang satu rumah tahfidz, setiap cabang menyiapkan dan mengadakannya,” ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 07 Surabaya itu.

Keempat, Majelis Tabligh juga ingin mencetak 1000 dai dan daiyah. “Dalam lima tahun ke depan ini, kami ingin memperbanyak dai/daiyah. Mulai dai masjid, dai khusus, dai Youtube, dai Tiktok, dai Instagram, dan lainnya. Kami akan bekerjasama dengan majelis-majelis dan lembaga yang ada,” ucapnya.

Kelima, pengajian Pagi Pencerah yang dilaksanakan setiap Ahad ke-4 setiap bulan. Keenam, pembinaan masjid berbasis safari Shubuh. Ketujuh, masjid Muhammadiyah menggunakan mubaligh Muhammadiyah yang ber-NBM.

Kedelapan, 1 sekolah tingkat SD 1 TPA, 1 sekolah tingkat SMP/SMA 1 rumah tahfidz. “Sekarang ini sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah menyelenggarakan TPA dan sudah berjalan. Tinggal sekolah yang belum, maka segera diadakan. Untuk tingkat SMP/SMA harus ada rumah tahfidz,” kata dia.

Kesembilan, menyempurnakan database masjid, ketua takmir, dan kepala TPA. Kesepuluh, menambah sekolah qori’. Kesebelas, diklat kepala TPA/TPQ Muhammadiyah. Kedua belas, diklat tim munaqis LPTPAMU. Ketiga belas, diklat ketua takmir.

Kemudian, keempat belas, membentuk forum kepala TPA Muhammadiyah (K3TPAMU). “Dengan adanya forum kepala TPA Muhammadiyah Kota Surabaya, diharapkan terbentuk ajang silaturahmi untuk sharing berbagi sehingga menambah gairah dan semangat,” terangnya.

Kelima belas, mengadakan training of trainer (TOT) motivator, bahasa Arab, baca kitab dan tahsin Qur’an. Keenam belas, mengadakan munaqashah dan wisuda santri setiap tahun.

Terakhir, ketujuh belas, melanjutkan pelatihan imam muda Muhammadiyah (imamah). “Tahun kemarin imam muda Muhammadiyah sudah terlaksana untuk angkatan kesatu. Maka, ke depan akan dibuka lagi untuk angkatan kedua. Semoga dengan ini masjid Muhammadiyah tidak kekurangan imam lagi,” pungkasnya. (Habibie/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini