Maroon Expedition: Kader IMM FIP UMJ Tuntaskan Tiga Misi Selama Ekspedisi

0
13
Salah satu kegiatan dalam Maroon Expedition. (Dedi Mursadi/KLIKMU.CO)

Jakarta, KLIKMU.CO – Pimpinan Komisariat (PK) IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar kegiatan Maroon  Expedition dengan mengusung tema “Pengejawantahan Ideologi Ikatan Menuju Kader Tangguh dan Militan.”

Acara ini berlangsung selama tiga hari, yaitu Jumat-Minggu, 21-23 Juli 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua tempat, Training Center UMJ dan Saung Camara di Megamendung Bogor.

Ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya, yaitu Menara Maroon. Para kader sebelumnya diinternalisasi tentang ideologi IMM. Karena itu, di kegiatan Maroon Expeditionpara kader diminta untuk mengaktulisasikan dan mengimplementasikan tentang ideologi IMM selama kegiatan.

Pembukaan kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan FIP UMJ Dr Iswan MSi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cirendeu, Kabid RPK PC IMM Cirendeu Muhammad Sulaiman, dan BEM FIP UMJ.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PK IMM FIP UMJ Dedi Mursadi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda terakhir di periodesasi dirinya dan para jajaran.

“Insya Allah bulan Agustus kami akan selesai dari jabatan ini. Besar harapan saya untuk para peserta yang mengikuti kegiatan ini melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan berikutnya,” tuturnya.

Dedi kemudian membacakan sebuah prosa di depan hadirin yang hadir dalam pembukaan. Prosa yang dibuatnya tersebut dikhususkan untuk para peserta dan kader IMM. Ia meminta prosa ini menjadi renungan dan refleksi untuk kader ikatan.

“Tidak ada yang bisa berkontribusi penuh kepada IMM, ketika ia hanya berada di luar IMM. Ketika Ikatan memanggil, maka penuhilah panggilannya. Karena sejatinya orang yang dipanggil adalah orang yang terpilih. Teman-teman ikatan selalu ada problematika dalam memilih jalan kehidupan. Tetapi, tetap hidup-hidupilah rumah, tetap memajukan rumah, sebagaimana rumah telah menjadikanmu hingga sekarang ini.

Dekan FIP UMJ Dr Iswan MSi dalam sambutannya menyampaikan pesan moral sebagai penyemangat kepada para peserta dan hadirin .

“Manusia  tidak akan bisa hidup selamanya, tetapi organisasi itu akan hidup selamanya. Maka dari itu tetap hidup-hidupilah Muhammadiyah untuk menciptakan kader yang terbaik dan militan,” pesannya.

Kegiatan MaroonExpedition dibuka oleh perwakilan Kabid RPK PC IMM Cirendeu Sulaiman. Sebelum membuka acara, Sulaiman memberikan pesan kepada para peserta terkait ideologi. Ia menyampaikan bahwa para kader harus memahami ideologi.

“Dalam ber-IMM dan ber-Muhammadiyah, tentu jika teman-teman tidak paham tentang ideologi atau pemikiran dari Muhammadiyah itu sendiri, teman-teman dalam ber-IMM dan ber-Muhammadiyah itu akan kosong. Oleh karena itu, teman-teman di sini untuk memahami apa itu ideologi IMM,” jelasnya.

Peserta Maroon Expedition siap melaksanakan ekspedisi. (Dedi Mursadi)

Rangkaian Kegiatan

Kegiatan ini diikuti 29 peserta. Pada  hari pertama, peserta mengikuti dua materi yang dilaksanakan di Training Center UMJ. Materi yang diberikan yaitu materi Retorika dan Dialektika. Para peserta dilatih di kelas bagaimana beretorika dan berdialektika yang baik dan benar.

Materi kedua yaitu Peneguhan dan Reflekasi Ideologi IMM. Materi ini bertujuan agar para kader lebih memahami ideologi IMM dan juga merefleksikan diri sebagai kader IMM.

Materi-materi yang diberikan pada hari pertama akan langsung dipraktikkan dalam kegiatan di hari kedua dan ketiga. Pada hari kedua para peserta dilepas dari kampus menuju Puncak Bogor. Peserta yang berjumlah 29 dibagi menjadi 6 kelompok.

Setiap kelompok dibekali peta perjalanan, uang, roti dan air mineral secukupnya selama perjalanan untuk menuju tempat kegiatan di Puncak Bogor. Dalam perjalanannya peserta harus berhenti di 3 pos yang telah ditandai dalam peta.

Pos 1 bertempat di Pasar Parung Bogor. Pos 2 bertempat di Stasiun Bogor. Pos 3 bertempat di Dairy Land Cimory.

Setiap pos peserta diminta untuk melakukan tugas-tugas yang telah ditentukan panitia. Yaitu ekologi bagaimana merawat lingkungan, antropologi membantu sesama manusia, dan dakwah kepada orang yang ditemuinya saat di pos.

Dalam perjalanannya, para peserta ada yang menaiki mobil angkot, menumpang di mobil-mobil losbak dan mobil bak untuk menghemat biaya, dan berjalan kaki ketika sudah mendekati gang menuju tempat kegiatan.

Pada hari ketiga, para peserta diminta untuk melakukan orasi. Orasi yang dilakukan peserta yaitu membahas isu-isu yang terjadi saat ini di Indonesia. Seperti LGBT, Marketplace guru, Polri, dan RUU Kesehatan. Peserta diminta untuk berganti-gantian dalam menyampaikan orasinya di pinggir jalan. (Dedi Mursadi/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini