Nasyiah Beri Layanan Kesehatan Kaum Marginal

0
16
Pemeriksaan kesehatan umum oleh tim kesehatan dari RS Islam Jakarta Pondok Kopi. (Isnatul Chasanah/KLIKMU.CO)

Jakarta, KLIKMU.CO – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Jakarta mendapatkan layanan kesehatan umum, kesehatan gigi, dan penyuluhan kesehatan mental pada peringatan puncak Milad Ke-95 Nasyiatul Aisyiyah yang digelar di lapas tersebut, Jumat (21/7).

Mereka bisa berkonsultasi dengan dokter dari RS Islam Jakarta Pondok Kopi. Di layanan kesehatan gigi, sebanyak 20 warga binaan memperoleh layanan cabut gigi. Mereka juga mendapatkan suntikan semangat dari Pihasnawati, psikolog dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bendahara Pimpinan Pusat Aisyiyah Rita Pranawati yang hadir memberikan amanat pada kesempatan tersebut mengatakan, warga binaan lapas juga memiliki hak kesehatan yang setara. Hal itu pula yang diperhatikan oleh Nasyiatul Aisyiyah.

Rita menambahkan, bukan baru-baru ini Nasyiah memberi perhatian pada bidang kesehatan. Perhatian Nasyiah pada bidang kesehatan sudah tampak sejak zaman perjuangan pra kemerdekaan. Di era itu, kader-kader Nasyiah turun ke medan perang menjadi tim kesehatan yang mengobati korban perang.

“Muhammadiyah sudah memikirkan sejak dulu bahwa hak-hak publik tidak boleh hanya diperoleh laki-laki, tapi Muhammadiyah dan Aisyiyah sangat memperhatikan hak perempuan. Misalnya, semua boleh ibadah di masjid, lebih mementingkan mencari pendidikan lebih dulu ketimbang menikah usia dini, juga bidang kesehatan. Nasyiah sebagai bagian dari Muhammadiyah juga sangat memperhatikan hak perempuan,” tutur Rita.

Menurut dia, puncak peringatan Milad Ke-95 Nasyiah kali ini menjadi yang paling berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, puncak peringatan milad digelar di lembaga pemasyarakatan.

“Ini tempat yang tidak semua orang menengok, tempat marginal di mana sebagian hak warganya sedang dibatasi, tapi Nasyiah tetap memperhatikan hak-hak itu,” ujar Wakil Ketua KPAI 2017-2022 tersebut.

Di hadapan puluhan warga binaan lapas yang mengikuti pembukaan peringatan puncak milad, Rita berpesan kepada para napi agar tetap bersemangat menjadi pribadi yang lebih baik. Menurutnya, setiap manusia pernah jatuh di satu titik, tapi kita harus menjadi orang yang selalu ingin menjadi lebih baik.

“Jangan cuma ingin jadi orang baik, tapi harus jadi orang yang ingin lebih baik,” pesannya.

Hidup, kata dia, tak semudah melihat unggahan di media sosial. Di media sosial, kita melihat orang memasak begitu singkat, mudah, dan hasilnya pun tampak lezat. Namun, begitu kita mencoba memasak, ternyata tak semudah itu dan hasilnya pun belum tentu enak.

Begitu pula dengan kehidupan yang penuh perjuangan, yang tidak langsung bisa dinikmati enaknya.

“Ada masanya bekerja, tapi kita juga harus menyiapkan hidup di akhirat. Maka, tidak selalu rumput tetangga yang lebih hijau itu harus kita ikuti,” tandasnya. (Isnatul Chasanah/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini