Penuh Kehangatan, Tiga Alumni Lintas Generasi Al-Ishlah Sendangagung Bertemu di Tanah Suci

0
71
Tiga alumni Al-Ishlah; Humam Baghis (kiri), Roid Mubarok Aman (tengah) dan Taslimun (kanan), bertemu di Masjid Nabawi Madinah (2/2/2024).

Lamongan, KLIKMU.CO – Lulusan santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung, Paciran, Lamongan, memiliki keistimewaan tersendiri dalam hal kelekatan hubungan persaudaraan sesama alumni.

Ikatan kekeluargaan tumbuh secara alami karena pernah senasib satu atap dalam naungan sistem ponpes selama 24 jam selama bertahun-tahun.

Hal ini terbukti saat tiga alumni Al-Ishlah secara tidak sengaja bertemu di Madinah. Mereka adalah Ustadz Taslimun MA (lulus 1995) yang sedang umrah, Ustadz Roid Mubarok Aman LC (lulus 2015), dan Humam Baghis (lulus 2017) yang menempuh pendidikan di Arab Saudi. Mereka bertemu di pintu 21 King Fahd Gate Masjid Nabawi, Jumat (2/2/2024).

Pertemuan mengharukan ini bak bertemunya adik dan kakak. Kalau pesantren itu ibu, kiai dan para asatidz adalah ayah yang menggembleng dari serpihan dilebur dan ditempa menjadi kokoh dan indah.

Terbentuk kekuatan saudara itu tampaknya yang menyatukan lulusan Al Ishlah lintas generasi ini. Hal itu diungkapkan Ustadz Taslimun yang kini tinggal di Munjul Cibubur, Jakarta Timur.

Ustadz Taslim, biasa dia disapa, mengatakan bahwa Ustadz Roid Mubarok sama-sama lulusan Al-Ishlah, tapi jarak mereka terpaut jauh. Umur mereka terpaut seperti ayah dan anak. Walaupun demikian, ketika mereka bertemu layaknya saudara yang memiliki chemistry tersendiri.

Ustadz Taslim yang saat itu sedang membimbing jamaah tanpa direkayasa ternyata shalat Isya berdekatan dengan Roid Mubarok. Lulusan Universitas Madinah ini memang memiliki kebiasaan shalat berjamaah di masjid Rasulullah ini dari Ashar hingga Isya.

Kesempatan reunian ini dimanfaatkan begitu maksimal. Dari temu kangen cerita masa lalu hingga rencana masa depan digulirkan hingga tak menghiraukan dinginnya kota Madinah yang saat ini mencapai 10°C.

Merasa kurang, pertemuan ini dilanjutkan sambil makan malam di hotel yang berdekatan dengan pintu Masjid Nabawi ini hingga larut malam.

Tak cukup hingga di situ kedua lulusan Al Ishlah beda generasi ini berencana melanjutkan perjalanan city tour Uhud, Universitas Madinah, Masjid Qiblatain, dan juga ke penerbit Al Qur’an Raja Fahd.

“Kita dididik di tempat yang sama oleh sosok yang sama, jiwa yang sama, pelajaran yang tidak jauh berbeda. Jadi, itu yang membuat kita satu frekuensi,” tutur ayah satu anak (Tamima El-Khansa Putri Azkiya) ini.

Ustadz Taslim juga menuturkan, dirinya beruntung diberi kesempatan mondok. “Kalau gak mondok gak akan bisa terbentuk seperti ini,” ujar guru ngaji kelas internasional ini.

Sebelum kembali ke penginapan, Ustadz Taslimun mendoakan agar Allah memberikan kesempatan kepada Ustadz Roid untuk bisa sekolah lebih tinggal lagi hingga S3 di Madinah ini agar ilmunya makin bermanfaat berkah buat umat.

Seolah tidak mau melewatkan momen berharga ini, pertemuan terus berlanjut di hotel, tempat penginapan Ustadz Taslimun (2/2/2024).

Sementara itu, Ustadz Roid merasa bahagia bisa ketemu Ustadz Taslim di Madinah. Kesempatan itu ia gunakan untuk sharing tentang dirinya yang masih mencari bekal ilmu di negeri nabi ini.

“Aktivitas saya sekarang hanya setoran hafalan matan-matan ilmu saja setelah subuh setiap Ahad-Kamis. Setelah itu diisi dengan belajar/murajaah sendiri pelajaran-pelajaran untuk persiapan tes masuk Program Magister di kampus yang sama. Terus kalau sore ke Masjid nabawi sampai isya di sana,” curhat anak ragil Aman Nadir Saleh ini kepada Ustadz Taslim.

“Saya pasti sangat senang ketika bertemu dengan keluarga Al-Ishlah di Madinah, kakak sekaligus orang tua juga, terlebih ada kedekatan secara emosional di sana,” imbuhnya.

“Kehangatan yang saya dapat dari beliau dan tidak lupa nasihat-nasihat layaknya kakak kepada adiknya dan orang tua yang lama tidak berjumpa kemudian berjumpa walaupun cuaca di Madinah saat ini sedang dingin,” kesan Roid yang juga keponakan pengasuh Ponpes Al-Ishlah Sendangagung ini.

(Abu Husna/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini