Pontianak, KLIKMU.CO – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa Pemilu 2024 tidaklah istimewa, sama dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Hal itu menjawab posisi Muhammadiyah dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
“Bagaimana pemilu 2024? Pemilu 2024 seperti pemilu-pemilu lain, tidak ada yang istimewa. Jadi, bagaimana menghadapi Pemilu 2024, ya biasa-biasa saja,” kata Haedar Nashir dalam Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Kalimantan Barat di Kota Pontianak, Sabtu (12/8), seperti dikutip Muhammadiyah.or.id.
Karena itu, Haedar meminta kepada seluruh warga Muhammadiyah agar menghadapi Pemilu 2024 dengan biasa-biasa saja.
“Ketika memilih sosok yang didukung, pilih saja, tidak usah menghadirkan kebencian. Namun menentukan pilihan dengan cerdas, bijaksana, dan dengan pertimbangan matang-matang,” imbuhnya.
Haedar juga mengingatkan bahwa seluruh amal usaha Muhammadiyah-Aisyyah tidak boleh dilibatkan ataupun terlibat dalam urusan politik praktis. “Itu sudah menjadi urusan partai politik,” tegasnya lagi.
Haedar juga memberikan pesan kepada para kader yang terjun dan terlibat secara langsung dalam partai politik atau politik praktis. Ia meminta mereka berlaku bijak dan dewasa.
“Jangan pernah melibatkan organisasi dan jangan sampai politik memecah belah,” ujarnya.
Untuk para pemilih, guru besar bidang sosiologi itu berpesan supaya publik jangan sampai termakan oleh kampanye, pencitraan, dan termakan oleh berbagai macam demagogi yang akhirnya terbawa arus.
“Jadi, itu garis Muhammadiyah yang harus diikuti,” tegas Haedar.
Ada urusan mendasar yang menjadi domain untuk dilakukan oleh warga persyarikatan. Yaitu, melahirkan amal usaha dan gerakan dakwah yang unggul dan berkemajuan.
Ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) dan layanan kesehatan, kemudian ribuan sekolah anak-anak sampai SMA, jangan hadir lalu berjalan apa adanya. Itu harus ditingkatkan agar naik kelas.
“Jumlah mahasiswanya semakin bertambah, pengelolaannya good governance, sehingga nanti kualitasnya juga naik dari B ke A naik menjadi unggul,” kata Haedar.
Kepada pimpinan Muhammadiyah, Haedar berpesan bahwa mereka bukan hanya bekerja dalam urusan-urusan administratif. Sebab, sosok pemimpin di Muhammadiyah sekaligus merupakan penggerak.
“Hal itu menjadi salah satu ciri kehebatan pemimpin-pemimpin di Muhammadiyah,” tandasnya. (AS)