Punya Humanity, Guru Bisa Lebih Cerdas dari Kecerdasan Buatan

0
23
Prof Dr Evi Suryawati MPd menjadi narasumber dalam kuliah pakar yang digelar Magister Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang. (Husamah/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Saat ini pendidik menghadapi tantangan berat. Karena itu, guru harus kompetitif. Dunia pendidikan juga tidak terlepas dari teknologi, bahkan kecerdasan buatan. Tapi, perlu diingat bahwa kita pun bisa lebih cerdas dari itu. Kita memiliki humanity. Itulah keunggulan yang benar-benar kita miliki.

“Perubahan dapat dimulai dari diri sendiri. Sebelum mengajarkan ke siswa, guru terlebih dahulu harus literat. Terutama literasi lingkungan, literasi digital, dan literasi numerasi. Ini harus benar-benar dikuasai dan benar-benar bijak. Misalnya, dalam literasi digital yang menjadi hal penting di era teknologi informasi ini,” kata Prof Dr Evi Suryawati MPd, guru besar Pendidikan Biologi FKIP UNRI.

Prof Evi hadir secara daring dalam kuliah pakar atau visiting professor yang digelar Magister Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang pada Selasa (28/11). Kegiatan ini diikuti 100-an orang, baik dosen, guru, maupun mahasiswa.

Prof Evi yang live Zoom dari Belanda lantas memaparkan tentang metode MOST sebagai pengembangan profesi berkelanjutan guru penggerak. Model ini merupakan hasil temuan dan berdasarkan pengalaman penelitian Prof Evi selama ini.

“Abad ke-21 menuntut penyediaan lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini didukung pengembangan profesi berkelanjutan yang muaranya adalah kurikulum dan sistem pembelajaran yang baik. Semuanya tentu harus didukung pembelajaran inovatif,” terang terang alumnus Doktoral Universiti Kebangsaan Malaysia itu.

Sementara itu, Assoc Prof Dr Atok Miftachul Hudha MPd menguraikan model OIDDE yang menjadi temuannya.

“Model ini dapat membantu mengembangkan aspek moral, etika, karakter dan kecakapan abad ke-21. Model ini sekaligus menjawab harapan SDGs,” terang dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM itu.

Lebih lanjut, Atok menjelaskan bahwa kegiatan ini diniatkan untuk memperingati Hari Guru Nasional dan Hari Keaksaraan.

“Sehingga ini bonus bagi kita semua selaku pendidik,” ujar Kaprodi Magister Pendidikan Biologi FKIP UMM itu.

Acara visiting professor sesi 3 ini mendapatkan perhatian banyak pihak. Mereka pun berharap bahwa kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara berkala. Peserta juga mendapatkan sertifikat secara gratis.

(Husamah/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini