Ramai dalam Baliho, Sepi Misi Lingkungan

0
96
Ramai dalam Baliho, Sepi Misi Lingkungan (radartarakan.jawapos.com)

Oleh: Husamah

KLIKMU.CO

Baliho-baliho calon anggota legislatif kini ramai menghias pinggir jalan, sudut-sudut kota hingga desa, dan berbagai titik-titik potensial. Misinya adalah memperkenalkan diri mereka kepada calon pemilih. Rata-rata hampir seragam, meski terkadang ada juga yang mencoba menampilkan gaya yang berbeda.

Banyak calon yang mencoba “menebar” ribuan baliho. Mengeluarkan banyak biaya. Ada pula yang mulai “copy darat” dengan menemui calon pemilih secara langsung. Sayangnya, kebanyakan dari mereka sepi dalam ide riil, terlebih terkait isu yang kini membutuhkan perhatian.

Martha Kirby (2022) dalam opininya mencoba menyadarkan kita semua, khususnya bagi mereka para pengambil kebijakan, terlebih anggota legislatif.

Krisis lingkungan, salah satunya adalah krisis cuaca, telah menjadi agenda umum dan politik dalam beberapa tahun terakhir. Dalam masa pemilu, isu lingkungan seharusnya menjadi perhatian pelaku politik secara nyata.

Sebab, merekalah yang nantinya akan menjadi penentu kebijakan dan pejuang nyata yang perannya sangat vital. Mereka berperan sebagai negosiator, penentu anggaran, dan pejuang kebijakan. Dalam konteks mitigasi dan konservasi, peran mereka pun sangat utama.

Alih-alih memperjuangkan isu lingkungan, banyak calon anggota legislatif yang tampaknya justru mempertontonkan ketidaktahuan dan tidak perhatiannya mereka dengan lingkungan. Berbagai media melaporkan di berbagai daerah bahwa begitu banyaknya baliho caleg yang dipasang dengan merusak pohon, menggunakan paku untuk memasang di pohon, dan banyak yang menggangu taman. Banyak pula kita lihat media alat peraga kampanye yang tidak ramah lingkungan.

Kita sebagai calon pemilih, kini perlu berhati-hati dalam menentukan pilih. Marilah kita ingat-ingat kembali temuan Lembaga Swadaya Masyarakat sebelumnya, sebagaimana dilansir di situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI). Misalnya, Komunitas untuk Pelestarian Lingkungan Hidup (KOMUNAL) telah menarik benang merah bahwasanya banyak calon anggota legislatif dari partai-partai besar diisi orang-orang bermasalah di bidang lingkungan.

Menurut Direktur Program Pengelolaan Sumber Daya Alam Watch, banyak orang yang mengisi kursi caleg partai-partai besar merupakan orang yang turut berperan besar merusak lingkungan. Tentu hal ini semakin mengkhawatirkan.

Akhirnya, beberapa hal dapat kami sarankan kepada para calon pemilih. Hatilah-hatilah dalam memilih di tahun 2024 ini. Jadilah pemilih cerdas. Salah satu indikator pertama yang dapat kita lakukan adalah jangan pilih mereka-mereka yang memasang alat peraga kampanye atau baliho mereka dengan merusak lingkungan.

Selanjutnya, jelajahlah jejak digital mereka. Media massa saat ini, terlebih media online, dan internet telah menyediakan informasi mengenai siapa yang akan kita pilih. Jika tidak, rajinlah bertanya, tentang siapa calon tersebut, dan bagaimana keterkaitan mereka dengan isu lingkungan. Jangan sampai kita justru mendukung calon anggota legislatif yang justru perusak lingkungan. Jika mendukung, kita akan berposisi sama dengan mereka. Sebab, pendukung dan pelaku posisinya sama saja. Wallahu a’lam bisshowab. (*)

Husamah, Dosen Ilmu Lingkungan di Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini