Siswa SDM 18 Surabaya Bangun Karakter dengan Wayang dan Tari Tradisional

0
1398
wayang dan tari siswa
Seni Wayang Yang Ditampilkan Oleh Siswa SDM 18 Surabaya

 

wayang dan tari siswa
Seni Wayang Yang Ditampilkan Oleh Siswa SDM 18 Surabaya

Surabaya, 16/08/2016. Refleksi 71 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi momentum yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, misalnya budaya asli indonesia mulai ditinggalkan tergantikan dengan budaya modern, budaya hedon, budaya gamers seperti pokemon, COC, dan masih banyak lagi budaya luar yang saat ini mendominasi di Indonesia, Khususnya kalangan anak usia sekolah.

Kemerdekaan bangsa indonesia seharusnya di ikuti pula dengan kemerdekaan dalam budaya seperti yang dikatakan Soekarno “Indonesia berdikari dalam kebudayaan”. Realita belakangan ini budaya Indonesia tidak lagi menjadi perhatian bahkan ditinggalkan oleh bangsanya sendiri.

wayang siswa
Siswa SDM 18 Surabaya memainkan wayang dalam rangka memperingati hari kemerdekaan

Berangkat dari permasalahan di atas maka Siswa Sekolah Plus SD Muhammadiyah 18 Surabaya membuat seni pertunjukan Wayang kulit yang selama ini sudah terasa asing bagi anak – anak usia sekolah. Pertunjukan dengan dalang cilik atas nama Tio Artaq Arif Fian Hidayatullah ( Siswa Kelas VI ) ini menceritakan kisah prilaku anak saat ini yang cenderung hedon dan lupa akan sejarah bangsanya sendiri yang kemudian diberikan nasehat oleh ayahnya tentang nilai – nilai pancasila dan cara mengisi kemerdekaan bangsa indonesia dengan baik dan benar, dalam hal ini diperankan oleh Petruk, Gareng, Bagong dan Semar.

Selain itu Semar juga menceritakan bagaimana proses proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia itu terjadi. Selain seni wayang juga teradapat pertunjukan seni lokal yang lain seperti: tari tradisional, musik angklung, rebana, dll.

Menurut Ahmad Barizi humas SD Muhammadiyah 18 surabaya, pertunjukan ini bertujuan menyampaikan pesan moral cara mengisi kemerdekaan yang benar dan yang kedua menghidupkan kembali budaya asli Indonesia di mulai sejak dini sehingga budaya indonesia tidak hilang ditengah arus globalisasi dan tercapainya cita – cita Soekarno untuk Indonesia berdikari dalam kebudayaan.Sehingga tampilannya juga bervariasi dari angklung, rebana, tarian adat jawa, wayang kulit dll.

Sedangkan Ainul Rofiq,M.Pd.I selaku kepala sekolah mengapresiasi dan menyatakan bangga pada siswanya,  dengan adanya agenda ini diharapkan siswa mampu memahami bagaimana proses proklamasi kemerdekaan dan caran mengisinya dengan benar.(Ach. Barizi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini