Uhamka dan UM Surabaya Jalin Kerja Sama Riset Pemilu 2024

0
4
Sekretaris PSPS Uhamka Emaridial Ulza (kiri) dan Direktur Puspolnas UM Surabaya Radius Setiyawan usai menandatangani kerja sama riset Pemilu 2024. (Humas UM Surabaya/KLIKMU.CO)

Jakarta, KLIKMU.CO – Dua lembaga di bawah Universitas Prof Dr Hamka (Uhamka) dan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menjalin kerja sama riset.

Dua lembaga tersebut adalah Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) UM Surabaya dan Pusat Studi Politik dan Sosial (PSPS) Uhamka. Keduanya memutuskan melakukan kolaborasi riset menjelang Pemilu 2024.

Sekretaris PSPS Uhamka Emaridial Ulza menjelaskan, kerja sama tersebut dilatarbelakangi oleh tekad bersama untuk menyediakan pemahaman mendalam mengenai dinamika politik, preferensi pemilih, dan isu-isu kunci yang akan memengaruhi proses pemilihan mendatang. 

“Dengan kombinasi keahlian dan pengalaman dari kedua lembaga, saya berharap riset ini dapat memberikan kontribusi berharga untuk memahami perubahan-perubahan signifikan dalam peta politik,” ujar Ulza Sabtu (2/12) di lalu Uhamka, Jakarta. 

Ulza juga menegaskan bahwa riset yang akan dilakukan mencakup survei secara luas, analisis data yang cermat, dan pendekatan multidisiplin. Kedua pusat studi tersebut berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan integritas dan transparansi dalam seluruh proses riset.

Sementara itu, Direktur Puspolnas UM Surabaya Radius Setiyawan menjelaskan terkait beberapa fokus riset. Dia mengatakan bahwa kolaborasi kedua pusat studi tersebut akan berusaha melihat politik dan transformasi masyarakat secara berbeda. 

“Dalam banyak survei, fokus soal elektabilitas begitu dominan. Hampir semua lembaga survei mengukur hal tersebut. Kami tentu akan melakukan hal yang serupa, tetapi yang membedakan adalah soal fokus riset dan tema-tema aktual yang akan kami ulas,” ujarnya.

“Kami akan mengukur perilaku memilih beberapa kelompok masyarakat, ormas Islam, bahkan kelompok-kelompok subaltern (marginal) yang selama ini jarang mendapatkan sorotan,” tambah Radius yang merupakan dosen Kajian Budaya dan Media UM Surabaya. 

Radius juga menegaskan bahwa riset politik yang akan disuguhkan berusaha melengkapi wacana politik yang telah ada. Pertemuan hari ini antara kedua lembaga telah menghasilkan beberapa rumusan strategis. Telah disepakati beberapa tema riset untuk beberapa bulan ke depan.

Di antaranya, memotret terkait peran ormas Islam di Indonesia, peran generasi Z dan perilaku memilihnya, wacana perubahan iklim dan kaitannya dengan visi calon pemimpin bangsa, hingga soal peran media baru dalam Pilpres 2024. 

“Contohnya, dalam konteks media, beberapa institusi telah menyelenggarakan dialog publik atau uji publik terhadap calon pemimpin bangsa, salah satunya adalah Muhammadiyah. Melalui survei, kami akan mengukur tingkat efektivitas agenda tersebut dan bagaimana agenda tersebut mampu memengaruhi perilaku memilih,” tandas Radius yang juga menjabat sekretaris MPID PWM Jawa Timur.

(Uswatun/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini