Viral Azan dengan Ajakan Jihad, Muhammadiyah: Meresahkan dan Tidak Ada Dasar

0
1087
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. (iNews)

KLIKMU.CO – Belakangan di media sosial tengah viral video sekelompok orang yang menyelipkan azan dengan lafaz “hayya alal jihad”. Lafaz itu diucapkan setelah “asyahaduanna muhammadar rasulullah”.

Muhammadiyah menyatakan tak ditemukan hadis yang menjadi dasar model azan tersebut. Sekretaris PP Muhammadiyah menurutkan, pihaknya belum menemukan hadis yang menjadi dasar azan tersebut. Pihaknya juga tidak tahu tujuan mengumandangkan azan dengan bacaan “hayya alal jihad.

Abdul Mu’ti pun meminta aparat atau pihak berwajib untuk menelusuri sejumlah video yang beredar dan cukup meresahkan masyarakat itu. Kementerian Agama (Kemenag) juga harus meneliti hal itu.

“Aparatur keamanan dapat menyelidi dan memblokir supaya video azan tersebut tidak semakin beredar luas dan makin meresahkan masyarakat. Ormas-ormas Islam juga perlu segera memberikan tuntunan kepada para anggotanya agar tetap teguh mengikuti ajaran agama Islam yang lurus,” paparnya.

Ketua MUI M. Cholil Nafis menyampaikan hal serupa. Menurut dia, umat tak perlu mengubah azan yang sudah baku dalam Islam. Panggilan jihad juga tak diperlukan lewat azan. Lebih lanjut Cholil menjelaskan bahwa jihad bukan hanya berkonotasi perang secara fisik, tapi juga bisa dengan memantapkan iman.

“Saya berharap masyarakat tetap tenang dan tak perlu resah. Jangan sampai terprovokasi untuk melakukan kekerasan dan kerusuhan,” katanya seperti diberitakan Viva.co.id.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar mengakui bahwa salah satu azan dengan lafaz “hayya alal jihad” tersebut memang terdapat di lingkungan Petamburan, Jakarta Pusat.

“Wajar karena masyarakat menganggap ada ketidakadilan. Lokasinya ada di mana-mana. Ada di Petamburan, ada juga di Bogor,” ucapnya dikutip dari Detik.com.

Menurut dia, masyarakat seperti itu melihat ketidakadilan dan kezaliman luar biasa pemerintah kepada ulama dan habib. “Kan seharusnya tidak seperti itu. Masyarakat kan diajarin pemerintah demokrasi Pancasila seperti apa menghargai pendapat, keadilan, dan kesetaraan di depan hukum,”  ujarnya. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini