Warna-warni Munaqasah, Sang Ibu Malah Grogi Lihat Anaknya Ujian

0
848
Salah seorang murid Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Surabaya mengikuti ujian munaqasah. (Dzanur Roin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Mengakhiri pembelajaran pada semester I, Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM Dubes) menyelenggarakan munaqasah tilawati bekerja sama dengan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah, Surabaya. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari mulai Senin (16/11/2020) sampai Jumat (20/11/2020) dan diikuti seluruh siswa-siswi SDM Dubes.

Acara munaqasah dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai cuci tangan, memakai masker, hingga jaga jarak.

Adapun materi yang diujikan sesuai dengan tingkatan jilid. Misalnya, jilid satu santri harus menguasai huruf hijaiyah berharakat fathah satu ketukan, baik tunggal maupun sambung. Sementara itu, jilid dua santri menguasai huruf hijaiyah berharakat fathah, kasrah, dhammah, tanwin, dan panjang dua ketukan.

Untuk jilid tiga, santri diuji disiplinnya soal huruf hijaiyah yang bersukun tanpa ada tawallud. Lalu, jilid empat santri diuji bacaan panjang, dengung idgham, iqlab, ikhfa, dan huruf fawatihusuwar. Terakhir, santri jilid lima yang menjalani ujian qalqalah, mim sukun, dan mad lazim.

Untuk murid yang sudah bacaan Al-Qur’an, yang menjadi bahan materi ujian adalah fasahah, (waqaf ibtida’nya, muraatul huruf). Sedangkan tajwidnya seperti makhraj, sifat, akhkamul huruf, mad dan qashr, serta penerapan nada rast.

Banyak kejadian unik dalam pelaksanaan munaqasah ini. Salah satunya yang dialami Ananda Dzakwan, siswa kelas dua. Saat munaqasah berlangsung, yang merasa grogi dan khawatir justru ibunya. Ananda Dzakwan sendiri tampil dengan baik dan lancar.

“Saya tidak takut, Ustadz. Pokoknya saya baca saja, kan semalam sudah belajar,” ujar Dzakwan.

Hal berbeda diungkapkan Bapak Mochammad Mahmuda, orang tua Ananda Mochammad Faris Raditya Muda. Ia menginginkan munaqasah ini dilaksanakan tiga bulan sekali.

“Agar lebih memantapkan bacaan Al-Qur’an anak saya,” ujarnya. Saat mendampingi putranya, dia terlihat bahagia karena bacaan Al-Qur’an putranya lancar dan bagus sekali. “Saya terharu mendengarnya tadi,” katanya lagi.

Ananda Faris sendiri saat ditanya saat menjalani munaqasah tadi mengaku grogi. “Tapi, alhamdulillah lancar,” katanya.

Lantas, bagaimana cara menghilangkan groginya? “Semalam saya menyiapkannya dengan cara membacanya berulang-ulang. Selain itu, saya yakin saja bahwa saya bisa,” ujar siswa kelas enam Al-Mulk itu. (Dzanur Roin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini