Berbisnis dengan Gembira, Ngaji Bisnis

2
1774

Editor: Adityo Yudono

Bisnis tidak semata mencari keuntungan, melainkan juga bernilai spiritual guna mengembangkan potensi diri dalam rangka meraih pencerahan hidup. Jika bisnis hanya untuk mendapat profit dan mengejar harta saja maka ruh manusia sebagai makhluq sosial akan hilang. Hal itu disampaikan oleh May Pandu (Aktivis Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Surabaya) ketika mengisi materi NGAJI BISNIS dalam pertemuan anggota binaan UKM Bina Mandiri Wirausaha (BMW) Lazismu Surabaya, Sabtu 19 Juli 2014 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya.

20140823 ngaji bisnis

Oleh karena itu May Pandu mengajak 40 orang anggota binaan UKM BMW yang hadir untuk berbisnis dengan hati yang riang gembira dan bahagia. Nilai sosial dalam berbisnis adalah adanya saling take and give, saling membutuhkan, saling membantu, terutama antara pedagang atau pebisnis dengan pembeli atau kastamer.

“Pedagang harus bersemangat dan bergembira ketika berangkat untuk berjualan, banyak senyum dalam melayani pembeli, dan melakukan komunikasi yang efektif dan ramah dengan pembeli guna memberikan layanan yang baik. Jika hal itu dilakukan maka akan terbina hubungan yang sangat akrab dengan pembeli. Jika sudah demikian maka order dan profit akan lancar jaya” kata Pandu.

Pedagang atau pebisnis yang sukses harus memunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif dengan kastamer atau pelanggan.

“Pedagang yang selalu merengut, bermuka masam atau tidak ramah dalam melayani maka akan ditinggalkan kembali oleh pembeli” tambahnya.

20140823 layanan pinjaman modal

May Pandu kemudian mengajak para hadirin Ngaji Bisnis yang sebagian besar adalah PKL dan usaha mikro sektor informal ini untuk memeragakan gerakan badan agar tampil bersemangat dan bergembira ketika melayani pelanggan. Kemudian disusul dengan diberikan tips-tips bagaimana pedagang membina dan membangun hubungan yang erat dengan konsumennya. Selesai Ngaji Bisnis, acara kemudian diteruskan dengan pencairan pinjaman lunak Modal Usaha untuk beberapa kelompok usaha. Acara ditutup dengan berbuka puasa bersama untuk saling memererat jalinan silaturrahim antar anggota binaan.

Sumber: Majalah Lazismu Surabaya, Juli 2014

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini