Dedikasi Ibnu Sina, Sang Pakar Filsafat

0
1507

Artikel ini adalah kutipan dan terjemahan dari Buku Science and Islam, karya Muzaffar Iqbal, 2007 London: Greenwood Press, hal. 122-123.

20140901 ibnu sina

[foto: radenfaletehan.files.wordpress.com]

… Pada usia enam belas tahun, dia mulai membaca ilmu logika dan beberapa ilmu lain terkait filsafat, sebagaimana penuturannya dalam otobiografinya:

Selanjutnya, selama setahun setengah ke depan, aku dedikasikan diriku untuk belajar dan membaca; aku kembali membaca ilmu logika dan semua cabang ilmu filsafat. Selama periode waktu ini aku tak pernah menikmati tidur nyenyak walau semalam dan tidak pula melakukan hal lain di siang hari … hingga aku menguasai ilmu logika, ilmu alam, dan ilmu matematika, lalu sekarang aku bertekad pada ilmu metafisika.

Aku membaca Metafisika [karya Aristoteles], tapi aku tak bisa memahami kandungannya, dan maksud penulisnya serasa tak jelas bagiku, meski aku baca kembali empat puluh kali hingga aku telah menghafalnya. Selain itu, aku tak dapat memahaminya dan tidak pula maksudnya dan aku merasa kehilangan harapan hingga berkata: “Buku ini, tak ada jalan satupun untuk memahaminya”.

Namun suatu hari di waktu sore, di saat aku berada di perempatan toko buku, seorang penjual mendekat padaku dengan membawa buku di tangannya yang dia promosikan dengan suara lantangnya. Dia menawarkan buku itu padaku tapi aku menolaknya dengan rasa muak karena aku yakin tiada manfaat pada buku tersebut. Tapi penjual itu berkata padaku, “belilah buku ini, karena pemiliknya sedang butuh uang dan ini sangat murah. Aku jual padamu tiga dirham saja”.

Lalu, aku beli buku itu, kemudian melihatnya, ini adalah buku karya Abu Nasr al-Farabi tentang Metafisika. Aku kembali ke rumah dan segera membacanya, dan dalam waktu singkat maksud buku itu menjadi jelas bagiku karena telah aku ketahui cara untuk mengingatnya dalam hati. Aku sangat gembira sekali dan esoknya aku beri sedekah kepada fakir miskin sebagai ungkapan syukurku kepada Tuhan, Sang Maha Agung.

(Ibn Sina. 1974. The Life of Ibn Sina. A critical edition and annotated translation by William E. Gohlman. Albany: State University of New York Press, hal. 25-35)

Ibnu Sina berkomitmen pada kerangka berfikir Aristoteles hingga akhir hayatnya, dan mewariskan karya-karya filsafat yang berpengaruh pada pemikiran filsafat Islam selama beberapa abad…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini