Ketua PWM Jatim: Jangan Jadikan Muhammadiyah Hanya sebagai Sampingan

0
381
Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono, MM saat memberikan sambutan dan membuka rapat kerja Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Rapat Kerja Pimpinan, Majelis, Biro, dan Ortom Tingkat Daerah Kota Surabaya dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Jalan Balongsari Tama, Surabaya, Sabtu Ahad  (22-23/7).

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM memberikan sambutan via Zoom. Dokter Suko –sapaan akrabnya– meminta permohonan maaf tidak tidak bisa hadir langsung karena berbarengan dengan agenda PWM Jawa Timur.

Dalam arahannya, Dokter Suko menyebut bahwa Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya harus mempunyai kualitas kepemimpinan yang efektif. Karena itu, ia menyampaikan empat pesan.

Pertama, kita harus bisa menjaga amanah yang diberikan, baik sebagai pimpinan persyarikatan maupun sebagai pimpinan majelis, lembaga, biro, maupun ortom. Allah kemudian mengutip surat Al-Anfal ayat 27 yang bunyinya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati setiap amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

“Aspek dalam menjalankan amanah itu adalah kesungguhan. Maka, kita jangan menganggap menjadi pimpinan persyarikatan majelis itu hanya sebagai sampingan. Ini namanya bukan amanah,” tegasnya.

Kedua, Dokter Suko berpesan agar apa yang kita lakukan harus sungguh-sungguh dan totalitas.

“Insya Allah ketika kita amanah dan totalitas, keberkahan dalam mengurusi Muhammadiyah akan kita rasakan. Maka, di situlah ada rezeki yang tidak pernah disangka-sangka. Allah akan memberikan banyak keberkahan. Insya Allah, Allah juga akan mengurusi keluarga, istri, dan anak kita. Jangan jadikan Muhammadiyah itu hanya sebagai sampingan,” tutur rektor UM Surabaya itu.

Ketiga, ada tanggung jawab yang melekat ketika kita sudah menerima SK sebagai pimpinan persyarikatan majelis dan lembaga. Maka, tanggung jawab itulah yang akan ditagih oleh seluruh anggota musyda lima tahun yang akan datang.

“Apakah kita ini bersungguh-sungguh bertanggung jawab dalam menjalankan amanah tersebut atau sekadar mohon maaf titip nama saja,” paparnya.

Keempat, akuntabilitas dan transparan dalam Muhammadiyah itu penting. Hasil sekecil apa pun anggaran yang kita dapatkan dari amal usaha atau litbang, harus betul-betul harus kita pertanggungjawabkan. Harus ada transparansi.

“Saya yakin Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya ini mempunyai amal usaha yang sangat banyak. Terutama usaha di bidang pendidikan,” tandasnya. (Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini