Komunitas Padhang Makhsyar #503: ….. Produk Islam Syareat

0
784
Foto diambil dari bimbinganislam.com

KLIKMU.CO

Oleh: Kyai Nurbani Yusuf*

Siapa berhak mengaku: Islam ku yang murni–

^^^
Jargonnya adalah kembali pada Al Quran dan As Sunah lalu produknya adalah shalat tanpa niat yang dilafalkan. Subuh tanpa qunut. Tidak ada dzikir bareng pasca shalat fardhu. Tidak memperingati Maulid Nabi. Tidak bershalawat yang dibaca ramai. Pelihara jenggot dan tidak isbal. Tidak ziarah kubur. Dan tidak-tidak yang lain–apakah karena tidak berorganisasi layaknya Muhammadiyah dan NU lalu Islamnya semurni salaf .. ?

Apakah karena semua yang tidak-tidak itu lantas ‘Islamnya’ menjadi murni ? Dan kembali asal pada masa sahabat (salaf) ? Apakah karena tidak melafalkan niat pada saat shalat lantas shalatnya seperti shalat Nabi ? Apakah yang qunut shubuh, tahlilan dan Yasinan pada setiap malam Jumat bakal masuk neraka ? Apakah yang riuh membaca shalawat nabi dianggap kultus ?

Benarkah semua amalan yang tidak ada dalil dalam Al Quran dan as Sunah adalah tertolak ? Semua amalan yang tidak ada pada jaman Nabi adalah bid’ah ? Kajian Ahad pagi, pengajian daerah, cabang dan ranting itu bid’ah karena tidak dilakukan pada masa nabi. Bersedekah kepada kedua orang tua yang meninggal adalah bid’ah. Ziarah kubur itu Syirik. Baca shalawat ramai ramai itu kultus ? Apakah Islam yang murni adalah yang tidak ziarah ke kubur orangtuanya–yang tidak baca shalawat ramai–?

^^^
Benarkah stigma bahwa bid’ah adalah segala sesuatu atau jenis amalan ibadah yang tidak dicontohkan nabi saw dengan tidak membedakan apakah berjenis mahdhah atau ghairu mahdhah– adalah sesat dan segala yang sesat tempatnya di neraka. ? Ehhh .. Nanti dulu .. kelihatannya antum senang kalau Ana masuk neraka .. ?

Rumus ini begitu sederhana. Seperti pohon tanpa cabang dan ranting–mungkin berakar kokoh tapi tak cukup indah di pandang. Mungkin saja benar tapi jauh dari substansi–cenderung parsial dan hanya berhenti pada kulitnya.

Islam kaffah itu bukan hanya soal teknis tata cara ngibadah–bukan hanya tentang Basmalah dibaca jahr atau sir, tentang tata cara sujud apakah lutut duluan atau tangan duluan, berapa rakaat jumlah shalat taraweh, dan lainnya.

^^^
Islam itu indah dan bisa di dekati dari sudut pandang manapun–bergantung kemampuan masing-masing orang dan bisa beramal dengan cara yang dipahami–tapi ini bukan cara pandang syariat–sebab syariat akan menagih kembali pada Al Quran dan as Sunah … lalu selain syariat apa ? Sayangnya diskusi berhenti karena sudah larut .. kita lanjutkan minggu depan …. 🙏🙏🙏🌹😄

*Komunitas Padhang Makhsyar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini