Lima Belas Tahun Bersama Ustadz HM Ali Hakka

0
10
Penulis bersama Ustadz HM Ali Hakka (kiri). (Haidir Fitra Siagian/KLIKMU.CO)

Oleh: Haidir Fitra Siagian

KLIKMU.CO

Pada sela-sela mengikuti Rapat Koordinasi Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah bersama mudir Pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan di Ma’had Al Beer Unismuh Makassar, Sabtu (10/2/2024), saya minta izin sejenak.

Saya menyempatkan diri berkunjung ke rumah orang tua sekaligus guru maupun sahabat saya. Drs H M. Ali Hakka, nama lengkapnya. Beliau tinggal tak jauh dari Kampus Unismuh Makassar, kurang lebih dapat ditempuh dalam waktu sepuluh menit.

Hari ini saya dengan sedikit sengaja memaksakan diri untuk bertemu dengannya. Hal ini karena beberapa kali ingin berjumpa, selalu ada halangan yang tak terduga. Misalnya tadi malam, kami sudah dekat ke rumahnya, hanya karena lupa alamatnya. Sedang beberapa pihak yang saya hubungi, terlambat memberi respons, akhirnya pulang karena sudah agak malam.

Pak Ali Hakka adalah salah satu orang yang pertama kali saya kenal sejak tiba di Makassar tahun 1990. Beliau sebagai Kepala Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan sekaligus sebagai Sekretaris Eksekutif selama tiga periode, yakni 1990 – 2005. Dua periode bersama alm KH Djamaluddin Amien dan satu periode bersama alm Drs KH Nasruddin Razak, masing-masing sebagai Ketua PWM Sulsel.

Pada ketiga periode ini, saya menjadi staf beliau. Menduduki posisi sebagai anggota bagian administrasi, umum, dan kerumahtanggaan. Dengan tugas utama adalah dalam bidang persuratan, kebersihan, dan penjagaan gedung. Tak lupa bertugas sebagai bagian konsumsi dan perawatan atau pemeliharaan gedung.

Selain saya dengan Pak Ali, masih ada tiga staf PWM Sulsel lainnya. Yakni Drs Tinni Ghafiruddin, Drs H M. Husni Yunus, dan Drs H Haddis. Ketiga orang ini secara berturut-turut telah mendahului kita, memenuhi panggilan Yang Maha Kuasa beberapa tahun lalu.

Sehingga praktis dari lima staf PWM Sulsel tersebut, sisa saya dengan Pak Ali Hakka yang masih hidup. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah ketiga staf tersebut dan mengampuni segala dosa-dosanya serta memberikan tempat yang layak di sisi-Nya.

Dengan Pak Ali Hakka, tentunya saya paling banyak berinteraksi. Karena beliau menjadi kepala kantor. Semua urusan kantor yang terkait dengan administrasi dan kerumahtanggaan ditugaskan kepada saya. Dari beliaulah, saya banyak belajar tentang manajemen, keorganisasian, administrasi, dan sebagainya. Termasuk belajar membuat surat-surat resmi organisasi.

Selama lima belas tahun kami bersama. Tahun 1990-2005. Kemudian tahun 2005, ketika Ketua PWM Sulsel dijabat Ustadz Drs KH Baharuddin Pagim alm, beliau meminta izin tidak menjabat lagi di kantor Muhammadiyah. Sebab beliau ingin fokus mengajar sebagai dosen dan sekaligus sebagai Sekretaris Badan Pelaksana Harian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pasca Musywil Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Kota Parepare tahun 2005, posisinya sebagai Sekretaris Eksekutif dan Kepala Kantor kemudian diusulkan kepada pimpinan wilayah untuk ditetapkan kepada saya. Bersamaan dengan itu, Pak Husni Hunus pun sudah aktif di Unismuh. Sedang Pak Tinni Ghafiruddin sudah meninggal dunia sebelumnya. Jadi hanya saya dan Pak Haddis yang masih bertahan. Ditambah dengan beberapa tenaga baru yang menjadi staf dari kalangan angkatan muda Muhammadiyah.

Selain aktif di Unismuh, Pak Ali Hakka tetap aktif dalam struktur organisasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Pada periode 2005-2010, beliau diamanahkan sebagai Ketua Majelis Pustaka dan Informasi. Kemudian pada periode berikutnya, pindah menjadi Ketua Majelis Pelayanan Sosial.

Semasa mahasiswa, beliau aktif dalam organisasi otonom Muhammadiyah, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah. Pun aktif sebagai pengurus Masjid Ridha Muhammadiyah Cabang Karunrung, Makassar.

Kampus Unismuh (10/2/2024)

Haidir Fitra Siagian
Wakil Ketua LP2M Muhammadiyah Sulawesi Selatan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini