Renungan Syawal (-3). Dirikanlah Shalat

0
10
Ilustrasi dari internet

KLIKMU.CO-

Oleh: Kyai Najib Sultan*

Pesan Luqman pada anaknya, “Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar…”

Pesan keempat dalam mendidik anak adalah Ibadah, khususnya mendirikan sholat. Perintah mendirikan sholat kepada anak, sudah dimulai sejak usia 7 tahun. Ketika usia 10 tahun, maka orang tua boleh memukul anak, jika lalai sholatnya. Ada sebuah proses, bahwa antar 7 sampai 10 tahun ini cukup lama. Selama 3 tahun proses ini ada pendampingan orang tua. Diharapkan di usia 10 anak sudah memiliki tanggung jawab dalam menjalankan ibadah sholat.

Mengapa ibadah sholat menjadi prioritas utama dalam beribadah? Sholat merupakan bentuk ketaatan kepada Allah. Realisasi dari keyakinan terhadap Allah. Sholat merupakan amalan yang pertama kali ditanya oleh Allah. Sholat dilaksanakan sepanjang hari, 5 waktu dalam sehari. Jika sholatnya sempurna, dilaksanakan dengan baik, maka yang lainnya akan mengikuti. Jika sholatnya masih belum sempurna, maka yang lainnya pun dipertanyakan.

Kesempurnaan sholat, bisa dilihat secara struktural maupun fungsional. Sholat secara struktural merupakan kesempurnaan dalam gerakan sholat dan bacaannya, yang dimulai dari takbiratul ikhram hingga salam. Dalam keadaan seperti ini, ummat islam pada kondisi terbaik karena sedang mengingat Allah. Untuk itu perlu diperkuat dengan pemahaman tentang makna dari doa-doa yang dibaca. Masih banyak orang yang sholat, tetapi belum memahami doa-doa yang dibacanya.

Sholat secara fungsional adalah dampak yang dilakukan dari sholat. Value atau nilai sholat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sholat secara fungsional, dimulai setelah salam dan berakhir sebelum takbiratul ikhram. Berarti selama manusia bernafas, sesungguhnya sedang melaksanakan sholat, baik secara struktural maupun fungsional.

Dengan sholat secara struktural yang dipenuhi dengan doa doa kebaikan, maka dalam sholat fungsional, mulut tetap terjaga. Tidak lagi berkata keji, tidak lagi suka ghiba. Dengan fokus semata mata sholatnya karena Allah, maka sikap ikhlas akan terbentuk. Hidupnya selalu bersandar pada Allah, tidak mudah kecewa.

*Pakar Pendidikan dan founder Rumah Al Qolam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini