Dubes Hajriyanto Y. Thohari Berharap Warga Muhammadiyah Suka Memberi Maaf

0
22
Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari mengisi kajian dalam halalbihalal PWM Jatim. (Majelistabligh.id)

Surabaya, KLIKMU.CO – Al-Qur’an mengajarkan kita semua untuk menjadi pemaaf. Sebagaimana terdapat dalam surah Ali Imran ayat 134. Artinya: “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu luang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Begitu pula warga Muhammadiyah. Menurut Hajriyanto Y. Thohari, orang Muhammadiyah hendaknya mudah untuk memaafkan atas kekhilafan. Jangan berselisih berkepanjangan karena di Muhammadiyah itu menyenangkan. Karena itu, berbagai bentuk permusuhan harus dilebur untuk bangkit bersama menguatkan dakwah Muhammadiyah.

Dengan saling memaafkan akan semakin membuka semangat persaudaraan. Maka, upaya Muhammadiyah untuk memperluas dakwahnya di lingkup internasional sangat dibutuhkan untuk dakwah yang mencerahkan dan berkemajuan.

“Meski anggota Muhammadiyah ‘kecil’, harus berkualitas. Maka, pendidikan Muhammadiyah harus mampu bersaing yang lebih baik untuk melahirkan kader-kader yang unggul,” tutur Hajriyanto dalam agenda halalbihalal Keluarga Besar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Aula Mas Mansur Kantor Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur, Sabtu (4/5/2024).

Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sudah enam tahun menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Lebanon itu menjelaskan, banyak kader potensial di Muhammadiyah yang bisa digandeng bersama.

Di Lebanon, meski negara kecil dengan jumlah penduduk sekitar 6 juta jiwa, berada di kawasan Timur Tengah yang rawan konflik, warganya benar-benar memperhatikan pendidikan dan lulusannya begitu unggul serta mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya.

“Ada sekitar 16 juta warga Lebanon yang berdiaspora ke berbagai negara seperti di Amerika Latin dan di negara lainnya. prestasi keunggulan bisa bersanding dalam program teknologi modern,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa konsep dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan bisa menjadi pendorong untuk membangun kehidupan penuh toleran, persaudaraan, dan persatuan. Jejaring amal usaha Muhammadiyah yang sudah ada harus dikuatkan menjadi lebih berkualitas untuk bisa bersaing secara profesional dengan yang lainnya.

“Maka bermuhammadiyah harus PD (percaya diri) dalam mengembangkan dakwahnya untuk mewarnai berbagai dinamika masyarakat yang maju dan modern saat ini. Warga Muhammadiyah yang begitu ikhlas berjuang dan bederma untuk membangun amal usaha merupakan perwujudan beragama yang mencerahkan dan dikelola secara baik,” tegasnya.

Anggota Lembaga Dakwah Khusus PWM Jatim bersama Dubes Hajriyanto Y. Thohari dan Ketua PWM Jatim Sukadiono. (Andi Hariyadi/KLIKMU.CO)

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Sukadiono mengatakan, Muhammadiyah dalam dinamika dakwahnya senantiasa berusaha menjadi teladan yang terbaik sekaligus mencerahkan. Ketika menggerakkan, baik pribadi maupun organisasi, ada kekhilafan untuk saling memaafkan sekaligus melanjutkan beberapa agenda program yang sudah dicanangkan.

Suko, sapaan akrabnya, melanjutkan, ada tiga model manusia terkait bermaafan. Pertama, ada yang susah memaafkan orang lain sehingga sulit membangun sinergi gerakan. Kedua, orang yang memaafkan dengan terpaksa sehingga kinerjanya tidak bisa maksimal. Ketiga, memaafkan orang lain dengan penuh keikhlasan sehingga terbangun ukhuwah untuk bersama memaksimalkan apa yang menjadi tujuan.

Acara tersebut juga dihadiri Pimpinan Organisasi Otonom, Majelis dan Lembaga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, beserta Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Timur.

(Andi Hariyadi/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini