Eri Cahyadi Terima Penghargaan Tokoh Wani Sedekah Inspiratif dari Lazismu Surabaya

0
98
Kota Surabaya Eri Cahyadi (kiri) menerima penghargaan dari Lazismu Surabaya yang diserahkan oleh Ketua PDM Surabaya Dr M. Ridlwan MPd. (Istimewa/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Bulan Syawal menjadi satu momentum bagi umat Islam untuk bersilaturahmi setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Selain acara halalbihalal, masyarakat mengenal sebuah tradisi berkumpul untuk melakukan silaturahmi di bulan Syawal yang dikenal dengan nama “Syawalan”.

Lazismu Kota Surabaya, sebagai salah satu lembaga zakat, infaq, dan shadaqah yang dimiliki Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, tak ketinggalan ikut menyelenggarakan Syawalan yang bertempat di Gedung At Tauhid Tower, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ahad (6/5/2024).

Acara silaturahmi Syawalan yang diselenggarakan oleh Lazismu Kota Surabaya kali ini dihadiri oleh para donatur yang setia memberikan donasi. Ada lebih dari 300 tamu dan undangan yang memenuhi aula yang berada di lantai 13 kampus UM Surabaya itu. Acara kali ini makin spesial dengan kehadiran Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di tengah-tengah acara. Turut hadir pula Hanum Salsabiela Rais, penulis dan aktivis sosial yang juga pengurus Lazismu PP Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Eri mengapresiasi atas peran serta jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah serta Lazismu Kota Surabaya dalam memberikan bantuan kepada masyarakat Surabaya yang membutuhkan. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mengentaskan masalah kemiskinan di Kota Surabaya itu tidak dapat dilakukan jika hanya melalui peran pemerintah, namun semua unsur yang ada harus terlibat di dalamnya, termasuk Lazismu Surabaya.

“Sebuah kota itu tidak dibangun oleh pemimpinnya saja, tapi sebuah kota itu akan menjadi makmur kalau dibangun dengan akidah agama yang kuat dan akhlakul karimah dari setiap hamba Tuhan. Itulah yang hari ini terjadi di Kota Surabaya, yang dikomandani oleh Lazismu Surabaya yang luar biasa. Maka siapa pun pemimpinnya, kekuatan kita itu adalah kekuatan kekeluargaan,” tutur wali kota yang mendapatkan penghargaan Kepala Daerah Peduli Stunting itu.

Eri juga menekankan pentingnya peran umat Islam yang ada di Surabaya untuk bersatu bahu-membahu mengentaskan masalah kemiskinan. Menurutnya, permasalahan kemiskinan di perkotaan ini akan bisa teratasi jika komunitas-komunitas yang ada bersatu dan sadar bahwa kemiskinan harus segera dituntaskan.

“Maka saya selalu tekankan bahwa jika kita umat Islam ini bersatu dalam satu kekuatan, tidak akan pernah ada kemiskinan di kota ini, di negara ini. Karena jika kekuatan umat Islam ini sudah bersatu, umat Islam akan hadir kesadarannya untuk bersedekah. Saya juga tekankan pada jajaran Pemerintah Kota Surabaya, lek pingin uripmu enak (kalau mau hidupmu enak, Red) jangan lupa berinfak dan shadaqah,” kata mantan kepala Bappeko Kota Surabaya itu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan sambutan dalam Silaturahim Syawalan Lazismu Kota Suabaya di Gedung At Tauhid Tower, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ahad (6/5/2024). (Istimewa/KLIKMU.CO)

Tokoh Wani Sedekah Inspiratif

Dalam acara kali ini, Lazismu Kota Surabaya juga memberikan penghargaan “Tokoh Wani Sedekah Inspiratif” kepada Eri Cahyadi sebagai bentuk apresiasi atas peran besar sosok satu ini dalam hal zakat, infaq, dan sedekah.

Bukti nyata inisiasi program  zakat, infaq, dan sedekah dari Eri adalah pengumpulan zakat dari pegawai pemerintahan yang diambil dari total penghasilan bulanan yang diterima. Penghasilan dari para pegawai pemerintahan ini dipotong secara otomatis sebesar 2,5 sampai 3 persen untuk membayar zakat.

Dalam penutup pidatonya, Eri juga menyatakan akan melibatkan Lazismu dalam program zakat, infaq, dan sedekah di semua wilayah Kota Surabaya.

“Nantinya insya Allah Lazismu Kota Surabaya akan saya gandengkan dengan data Pemerintah Kota Surabaya (terkait dengan data masyarakat, Red) yang berhak menerima infaq, shadaqah, dan zakat sehingga nanti sasarannya bisa tepat. Kami di Kota Surabaya membentuk kampung madani, kampung peradaban. Harapan kami, orang yang mampu di kampung itu menyalurkan zakat, infaq, dan shadaqahnya tidak keluar dari kampung itu. Karena infaq, shadaqah, dan zakat itu harus disalurkan ke orang yang terdekat,” tandas Eri.

(Miftahul Muslim/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini