Hadiri Haul Akbar Kiai Ageng Basyariyah, Muhadjir Effendy Ternyata Satu Leluhur dengan Gus Dur

0
21
Menko PMK Muhadjir Effendy saat mengikuti Haul Akbar Leluhur dan Dzuriyah Kiai Ageng Basyariyah. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Mojokerto, KLIKMU.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menghadiri Haul Akbar Leluhur dan Dzuriyah Kiai Ageng Basyariyah Sewulan, Sabtu (5/8).

Haul yang dilaksanakan di Ponpes Al Hidayah Kutorejo, Mojokerto, itu juga menjadi wadah silaturahmi serta berdoa bersama untuk bangsa Indonesia agar aman dan tenteram. Acara tersebut diikuti lebih dari 157 kiai dan tokoh.

Tidak banyak orang tahu bahwa Muhadjir merupakan keturunan Kiai Ageng Basyariyah atau Raden Bagus Harun. Nenek moyang yang sama dengan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Banyak pula tokoh nasional dan pesantren yang dilahirkan, baik itu pada masa lampau maupun sekarang. Misalnya, Mbah Sambu Lasem, Mbah Maimun Jubair, KH Ahfas Faishol Baidlowi Lasem, hingga Gus Baha.

Pada kesempatan itu, Muhadjir juga duduk bersama para kiai dari berbagai pesantren, termasuk kiai-kiai dari Nahdlatul Ulama (NU). Misalnya, KH Agus Sabuth Pranoto Projo, Gus Hadi, hingga Gus Indra dari Al-Mukarromah Madiun. Mereka mengobrol dan mengikuti rangkaian haul dengan khidmat.

Dalam sambutannya, Muhadjir bercerita bahwa sejak kecil ia sering diajak ayahnya untuk mengenal garis keluarga. Termasuk dengan cara berziarah ke berbagai makam di bulan Syura dan juga Idul Fitri. Salah satu makam yang tidak pernah dilupakan adalah makam Ki Ageng Basyariyah di Sewulan.

Menurutnya, acara haul ini menjadi upaya untuk saling merekatkan mata rantai dzuriyah dan persaudaraan. Tujuannya adalah semata-mata untuk menegakkan Islam dan mengingatkan bahwa nenek moyang sebelumnya merupakan pahlawan. Karena itu, ia mengajak para tamu dan trah untuk bahu-membahu membangun Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI).

“Garis keturunan kita merupakan para mujahid dan pejuang bangsa serta cikal bakal berkembangnya Islam di Indonesia. Maka dari itu, kita juga harus mendoakan mereka agar diterima di sisi terbaik Allah SWT,” kata Muhadjir sebelum mengajak para tamu untuk bersalawat bersama.

Di sisi lain, Pengasuh Ponpes Al-Hidayah KH R. Mashadi Prawiranegara bersyukur bisa mengumpulkan banyak dzuriyah dan keluarga. Menurutnya, bersilaturahmi dan bertemu bersama keluarga menjadi hal yang sulit dilakukan di era modern. Karena itu, ia bersyukur bisa mengumpulkan para keturunan dari Kiai Ageng Basyariyah.

“Ada Gus Sabuth, ada beberapa yang berada di militer, ada juga yang di pemerintahan. Salah satunya Pak Menteri Muhadjir yang memang terkenal sederhananya,” katanya.

Gus Hadi berharap haul ini bisa menjadi agenda rutin. Tidak hanya untuk ajang silaturahmi, tapi juga menjadi acara untuk mendoakan kebaikan NKRI. Menjaga kesatuan serta berdoa bersama untuk ketenteraman serta kedamaian Indonesia.

Adapun doa bersama dipimpin langsung oleh KH Agus Sabuth Pranoto Projo. Gus Sabuth, begitu ia kerap disapa, berdoa bersama para undangan agar rakyat Indonesia selalu aman dan makmur. Mampu menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. (Wildan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini