Munas Tarjih Ke-32 Lahirkan Tiga Fikih Kontemporer

0
31
Dr Thoat Stiawan MHI (kiri) saat mengikuti Munas Tarjih Ke-32 di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. (Pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Dr Thoat Stiawan MHI

Munas Tarjih Ke-32 yang mengusung tema “Meneguhkan Islam Berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta” sungguh mencerminkan semangat progresif Muhammadiyah. Munas Tarjih Ke-32 di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ini bukan sekadar mengorientasikan wacana keagamaan, tetapi juga progresivitas untuk meneguhkan Islam sebagai landasan kokoh dalam menghadapi dinamika tantangan global.

Adapun materi yang dibahas dalam Munas ini, seperti Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Fikih Wakaf Kontemporer, dan Kalender Hijriah Global Tunggal. Ini menegaskan bahwa komitmen Muhammadiyah dalam merumuskan pandangan yang relevan dengan kehidupan kontemporer umat Islam dan keseriusan Muhammadiyah dalam menghadirkan pemikiran keagamaan yang sholihun likulli zaman.

Musyawarah Nasional Tarjih Ke-32 di Pekajangan Pekalongan yang dilaksanakan pada 23-25 Februari 2024 memang telah berakhir dengan lahirnya tiga produk pemikiran fikih kontemporer. Yakni, Kalender Hijriah Global Tunggal, fikih wakaf kontemporer, dan manhaj tarjih Muhammadiyah.

Namun, mendiskusikan ketiga produknya untuk memahami corak pengembangan dan orientasi fikih kontemporer Muhammadiyah dalam merespons isu-isu sosial dan keagamaan adalah hal yang tetap menarik dan aktual.

Adapun hasil Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Ke-32 ini (25/02/24) menyetujui tigal hal.

Pertama, Munas menyetujui peralihan penggunaan Kalender Hijriah Global. Kalender Hijriah Global ini merupakan jihad baru Muhammadiyah, yang harus diperjuangkan untuk melahirkan peradaban Islam yang maju.

Kedua, Munas menyetujui lahirnya fiqih wakaf kontemporer. “Dengan fiqih wakaf kontemporer ini kita bisa mengelola wakaf baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak sebaik-baiknya. Beragama kit semakin baik, dan kehidupan manusia juga semakin baik,” ucap Hamim Ilyas, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Ketiga, Munas Tarjih Menyetujui pengembangan manhaj Tarjih Muhammadiyah. Dengan ini wawasan agama warga Muhammadiyah semakin lengkap, dan berorientasi pada kemaslahatan manusia, lingkungan, juga semesta. 

Dalam penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Ke-32, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas menyampaikan bahwa di Muhammadiyah beragama itu tidak hanya mencari kebahagiaan akhirat dengan mencari pahala dan menghindari dosa guna meraih surga.

Beragama juga harus membangun peradaban dan melahirkan surga di dunia ini. Sehingga tercipta sejahtera yang sesejahtera-sesejahteranya, damai sedamai-damainya, dan bahagia yang sebagai-bahagianya.

Dr Thoat Stiawan MHI
Ketua MTT PDM Kota Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini