Cara Pemuda Muhammadiyah Banyuwangi Peringati Kesaktian Pancasila di Tengah Pandemi

0
904
PD Pemuda Muhammadiyah dan Kokam Banyuwangi memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan membagikan sembako dan masker kepada warga sekitar monumen. (Rizkie Andri/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Sebagai bentuk refleksi terhadap kebiadaban Partai Komunis Indonesia (PKI) dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari bahaya laten komunis, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Daerah Banyuwangi memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (30/9).

Karena masih suasana pandemi Covid-19, peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilaksanakan tanpa upacara seperti tahun-tahun sebelumnya dan diikuti secara terbatas. Meski begitu, kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Seremoni dilaksanakan di Monumen Pancasila Jaya, Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Banyuwangi.

“Memang hari ini kita laksanakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, namun karena pandemi kita isi dengan bakti sosial, yakni pembagian sembako dan masker kepada masyarakat sekitar monumen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu upaya pemerintah mengurangi warga terdampak Covid-19,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Banyuwangi Lukman Hakim.

Sebanyak 100 paket sembako dibagikan kepada warga sekitar. Termasuk dalam bingkisan tersebut juga disertakan masker. Bukan itu saja, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk refleksi kebiadaban PKI bersama dengan perwakilan dari Forum Pemuda Lintas Agama yang tergabung dalam Formula Satu Banyuwangi.

Di antara yang hadir juga ada dari Pemuda Anshor, Pemuda LDII, Pemuda Kristen, serta Pemuda Hindu dan Buddha. Di sisi lain, wakil pemuda agama yang hadir mengatakan bahwa kegiatan seperti ini akan menjadi sarana memupuk jiwa nasionalisme dengan harapan sebagai wujud nyata upaya merajut tali persaudaraan kebangsaan.

“Adanya kegiatan bersama antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Lintas Agama ini merupakan kegiatan yang tepat untuk menyampaikan pesan pada pemuda agar tetap waspada akan bahaya laten komunis. Meski sudah ditumpas, ideologi komunis bisa saja sewaktu-waktu muncul kembali,” tutur Suhariyono, ketua Formula Satu Banyuwangi. (Rizkie Andri/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini