Hari Pendidikan Dunia Dihantui Genosida

0
22
Genosida Menghantui Hari Pendidikan Dunia. (Ilustrasi Freepik)

Oleh: Andi Hariyadi

KLIKMU.CO

Tepat pada hari Rabu, 24 Januari 2024, badan pendidikan dunia UNESCO memperingati sebagai Hari Pendidikan Internasional Dunia. Kebutuhan akan pendidikan sudah tertuang dalam Pasal 26 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, di mana negara harus menyediakan dan memudahkan akses pendidikan bagi warganya. Pendidikan sungguh berarti dalam mengisi dan mewarnai tata kehidupan dunia yang penuh kedamaian.

Masih maraknya berbagai konflik dan peperangan antarnegara seperti di Gaza Palestina di mana Israel begitu terencana melakukan genosida meski tidak diakuinya, tetapi tetap harus mempertanggungjawabkan di hadapan Mahkamah Internasional di Den Haag Belanda setelah diajukan oleh Negara Afrika Selatan.

Genosida di Gaza Palestina oleh Israel dan sekutunya ternyata masih menghantui peringatan Hari Pendidikan Dunia, di mana akibat peperangan luluh lantaklah berbagai fasilitas publik termasuk rumah ibadah, rumah sakit, pemukiman penduduk, dan sekolah. Jutaan warga beragam usia meninggal dunia, anak-anak yang semula bisa menikmati belajar di sekolah dengan ceria, ternyata menjadi sasaran genosida Zionis Israel dan sekutunya.

Keceriaan berubah menjadi duka akibat arogansi dan semena-mena menggunakan mesin perang dengan senjata yang canggih untuk membunuh terhadap sesamanya. Masyarakat dunia sudah banyak yang melakukan aksi demontrasi atas kekejaman Zionis Israel terhadap warga Gaza Palestina, tetapi beberapa negara pemimpinnya menutup mata, seakan melakukan pembiaran atas genosida di Gaza.

Dunia pendidikan semakin suram akibat genosida di Gaza anak-anak usia sekolah telah menjadi bagian dari korbannya. UNESCO seharusnya menjadi yang terdepan untuk menghentikan aksi genosida ini, atas nama pendidikan dan kemanusiaan sangat memungkinkan untuk berkontribusi memberikan keselamatan, kesehatan, tempat tinggal yang layak, dan fasilitas belajar yang memadai. Genosida benar-benar menjadi hantu peradaban modern saat ini, tujuannya menguasai, melukai, mengusir, dan membunuhnya.

UNESCO bisa memaksimalkan peran perdamaian untuk menyelenggarakan pendidikan dan memperluas akses pendidikan yang lebih aman. Genosida tidak hanya merusak fasilitas dan tatanan kehidupan, tetapi telah membutakan kesadaran diri menjadi manusia yang tidak punya nurani, orientasinya untuk kepuasan dan kebanggaan serta keunggulan dengan melakukan teror dan pembunuhan, tidak peduli lagi terhadap penderitaan korban.

Aksi Genosida telah mengubah manusia yang berbudi menjadi liar tanpa kendali membunuh tiada henti. Nilai-nilai persaudaraan yang senantiasa dijadikan sikap pembiasaan dengan santun dan penghormatan berubah menjadi perseteruan, permusuhan, dan pembunuhan. Kekejaman genosida mengubah manusia menjadi robot sebagai mesin pembunuh.

Hari Pendidikan Internasional yang dicanangkan setiap 24 Januari dan pada tahun 2024, UNESCO mengusung tema “Learning for Lasting Peace”, artinya Belajar untuk Perdamaian Abadi. Mengingat kondisi dunia yang masih ringkih dan tidak berdaya akibat semena-mena melakukan genosida seperti di Gaza Palestina oleh Zionis Israel.

Marilah kita belajar atas peradaban ini dan bersikap lebih dewasa dan manusiawi menuju perdamaian abadi, mengakhiri agresi dan genosida yang merusak kehidupan ini.

Andi Hariyadi
Pendidik, Ketua Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi PDM Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini