Pancasila dan Kohesi Sosial

0
731
Foto istimewa

Oleh: Muhammad Faji, Kader Muhammadiyah Kabupaten Malang

KLIKMU.CO

Keberagaman dan tipisnya narasi persatuan menjadi ancaman yang mengintai ruang diskusi publik, akhirnya muncul pegiat2 sosial dalam memperjuangkan persatuan agar tetap dapat dirajut dalam bingkai negara kesatuan.

Jauh sebelumnya, di tahun yang sama di mana negara Indonesia mengikrarkan merdeka, para founding fathers kita telah menetapkan suatu konsepsi persatuan bangsa, bahkan perumusannya telah melalui “uji publik” yang cukup panjang dengan pengalaman dan pengamatan pada satu kesamaan tujuan, mengapa kita perlu membentuk satu negara. Konsepsi itu dinamai Pancasila.

Pancasila tidak saja sekedar konsepsi pada ruang diskursus publik kala itu, bahkan hingga kini dan selamanya, namun lebih jauh, pancasila merupakan ruh dan modal dasar keutuhan bangsa dan semangat berjuang untuk merdeka.

Mengaku Pancasilais

Pancasila telah tumbuh beriringan dengan perjalanan hidup bangsa Indonesia, Pancasila pada dasarnya tumbuh pada setiap sudut kehidupan berbangsa dan bernegara. Merasa pancasilais adalah sikap yang harus tetap tumbuh, sehingga menghadirkan kepekaan dan kohesivitas sosial.

Pemaknaan pancasila adalah hak setiap individu, namun perlu batasan interpretasi agar orisinalitas nilai pancasila tidak keluar dari koridor yang semestinya, sewalaupun pancasila hadir tanpa batasan golongan, sehingga nilai pancasila dapat dirasakan pada tiap segmen kehidupan berbangsa.

Dalam pengamalan nilai-nilai pancasila, tidak memerlukan pengakuan sepihak oleh kelompok-kelompok tertentu, sehingga merasa paling pancasilais adalah suatu kekeliruan.

Apakah pancasila bersifat final? Tentu pertanyaan ini seringkali menjebak, lebih-lebih pada kelompok yang sering memberi batasan dengan kata “kita” dalam memaknai pancasila. Tanpa sadar, pengakuan paling pancasilais secara cepat melebarkan disintegrasi sosial yang sangat bertolakbelakang dengan nilai pancasila itu sendiri. Namun mengadirkan dan memaksa Pancasila dengan menginfiltrasi ideologi lain juga tidak bisa dibenarkan.

Pancasila dan Loyalitas Kebangsaan

Penghayatan dan pengamalan nilai pancasila perlu terus dihadirkan tanpa mengenal batasan. Sehingga pancasila dapat benar-benar hadir dan dirasakan kehadirannya. Pancasila yang telah ditempatkan sebagai ruh kebangsaan oleh setiap individu, diharapkan menjadi landasan dalam menghadirkan keadilan dan persatuan.

Sehingga kehadiran pancasila yang diwakilkan pada penentu kebijakan, termanifestasi pada kehadiran hukum yang adil, kemakmuran, masyarakat terdidik, kesehatan yang terjamin, keleluasaan dan ketenangan beribadah setiap warga negara.

Sensitivitas sosial akhir-akhir ini mengarah pada perpecahan diberbagai aspek, tentu ini adalah pekerjaan besar tidak saja bagi pemerintah, akan tetapi lebih kepada pekerjaan bersama sebagai suatu bangsa. Semangat gotong royong yang merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam pancasila akan teruji pada kesamaan pandangan dan kesepakatan akan pentingnya bahu membahu mewujudkan keadilan dan persatuan. Pada akhirnya menguji loyalitas pancasila bukan pada batasan perorangan, akan tetapi lebih kepada kondisi bangsa secara universal. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini